Mereka mengaku khawatir dan mengharapkan adanya pembangunan tembok penahan sepanjang sekitar 2 kilometer. Agar aliran sungai Batang Pasaman sebagai sumber terjadinya banjir tidak menggerus tanah. Sehingga tanah yang ada serta tanaman tempat kami menggantungkan rezeki tidak ikut tergerus air. Setidaknya kami membutuhkan bronjong ataupun tembok penahan ini juga berfungsi sebagai perlambat laju arus sungai batang pasaman,” ujarnya.
Hal sama dilontarkan Siburman warga setempat, Sabtu (30/12016). Dia mengaku masyarakat sangat mengharapkan adanya tembok penahan sekitar sepajang 50 meter di tepi sungai Batang Pasaman. Hal ini untuk mencegah terjadinya abrasi tanah warga. “ Ini sudah puluhan tahun dan dilaporkan, tapi tak kunjung juga ada perhatian. Kemana kami akan mengadu. Pak presiden tolong kami bangun tembok ataupun bronjong,” ujarnya.
Dikatakannya, karena kuatnya terjangan air Batang Pasaman juga mengancam puluhan hektar kebun jeruk dan kebun kelapa sawit yang berada di sepanjang aliran sungai ini. “Jika musin hujan, puluhan hektare tanaman jeruk ,kelapa sawit tersebut seringkali terjun bebas oleh luapan arus sungai yang bisa menyebabkan tanaman rusak. Kami berharap agar tembok penahan tebing segera dibangun, sehingga dapat dicegah,” ujarnya. BUYUNG