Namun, hingga Maghrib belum berhasil dievakuasi. Pasca kejadian, pemilik kendaraan dan pemilik proyek masih saling menunggu dan belum action untuk mengevakuasi truk tersebut.
Ali Nasir kecewa, evakuasi kendaraan tersebut diduga ditunda-tunda. Sehingga mobilitas kendaraan terganggu dan macet total. Sementara alat berat dan kendaraan berada di lokasi.
“Akibat kejadian ini, terjadi kemacetan panjang, dan sangat menganggu ekonomi dan mobilitas kendaraan. Sementara pemilik kendaraan dan kontraktor belum bertindak,”sebutnya
Setelah berdiskusi, sopir truk dan kontraktor mau mendorong kendaraan itu menggunakan alat berat. Setelah berusaha, namun truk itu belum bisa dievakuasi. Roda bagian belakang terpuruk di pangkal jembatan, sementara truk bermuatan sekitar 17 ton lebih itu tidak juga bisa dikeluarkan.
“Saya tidak tahu, berapa muatan truk ini, yang jelas jembatan darurat itu sepertinya tidak bisa menahan beban, dan terperosok,” ujarnya
Ia meminta harus ada aksi cepat, agar mobiltas kendaraan segera lancar. Jika tidak akan berdampak buruk terhadap masyarakat Pasaman Barat. Hingga malam antrian sudah lebih 3 KM, dari arah Padang menuju Pasaman Barat atau sebaliknya.