Sementara itu, Epyardi Asda mengatakan dalam membangun Kabupaten Solok, pihaknya menggunakan anggaran dana berbasis kebutuhan rakyat. Ia mengetahui kebutuhan rakyat melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) dan kunjungan kerja ke nagari.
Epyardi menceritakan bahwa ia mendatangi semua nagari di Kabupaten Solok. Setiap melakukan kunjungan kerja ke nagari, ia memerintahkan semua camat dan kepala dinas untuk hadir.
Sementara itu, di nagari, ia ditunggu oleh tokoh masyarakat, wali nagari, bamus, KAN, ketua pemuda, wali jorong, kepala puskesmas, dan guru-guru.
“Mereka berdialog langsung dengan saya. Saya sampaikan, tolong ingatkan apa janji saya ke nagari yang saya kunjungi. Janji itu prioritas pertama yang akan saya lakukan di nagari itu.
Setelah itu, bantu saya agar saya bisa tahu apa yang dibutuhkan masyarakat di nagari itu. Karena itu, semuanya berbicara. Kepala dinas yang ada di belakang saya mencatat semua apa yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Epyardi.