Sementara itu Walinagari Koto Rantang Sy. Datuak Batuduang mengharapkan, dengan terbentuknya pokdarwis ini dapat mengangkat ekonomi masyarakat. Kita harapkan kelompok juga menggali potensi lain, di samping bunga raflesia dan kopi luwak, yang sudah ada selama ini ujarnya berharap.
Harapan yang disampaikan ketua kelompok dan wali nagari ini juga disambut baik BKSDA Sumatera Barat Resor Konservasi Bukittinggi A.Jusmen, SP. Kami mengapresiasi pembentukan kelompok sadar wisata ini, dan akan mendorong alih fungsi lokasi konservasi ini menjadi TWA ujarnya.
Sementara itu , Camat Palupuh Hasrizal, S.Sos, yang baru 26 hari melaksanakan tugasnya sebagai camat, mengharapkan dukungan semua lapisan masayarakat.
Keramah-tamahan masyarakat sangat menentukan kenyamanan wisatawan berkujung. Objek wisata raflesia ini memang sudah dikenal hingga ke mancanegara, bahkan sudah berulang kali dijadikan lokasi suting oleh televisi luar negeri, terakhir televisi SBS Korea, pada akhir Januari lalu. Daya tarik bunga rafflesia ini juga didukung oleh kopi luwak organik, yang tersedia di lokasi wisata di pinggir jalan lintas Bukittinggi – Pasaman paparnya