Pada kesempatan itu, Maigus Nasir juga mempertanyakan, Pesantren Ramadhan yang sudah berjalan 20 tahun namun anak-anak tidak lagi masjid setelah Ramadhan.
Begitu juga dengan tawuran, yang justru makin menjadi-jadi. Biasanya, hanya di malam hari tapi sekarang sudah menjalar ke siang hari. Ini ujarnya, ada yang salah perlu solusi.
“Sebanyak 144 ribu anak yang menjadi tanggung jawab kita. Berikanlah contoh dan tauladan pada mereka. Bimbinglah mereka agar mereka menjadi generasi yang berakhlak mulia,” ujar Maigus Nasir dengan nada terbata-bata penuh harap pada para guru.
“Saya mengikuti pemikiran seorang walikota. Namanya, Fadly Amran. Dia tidak seorang guru, bukan tamatan UIN. Tapi, dia tinggal dengan orang-orang peduli pendidikan. Baiturrahman ada mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi,” ujar Maigus Nasir.
Pada kesempatan tersebut Maigus Nasir juga menjabarkan 9 program unggulan Walikota dan Wakil Walikota Padang.
Menariknya, pada kesempatan tersebut Maigus Nasir juga menguji hafalan para hafizh. Namun, Maigus sangat puas karena para generasi bangsa tersebut, menjawab dengan lancar.