Anggota DPRD Kota Padang Muhammad Khalidi Al Khair atau yang akrab disapa Khalil Chaniago menanggapi aspirasi tersebut, Khalil yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, menyatakan komitmennya untuk mengawal aspirasi Basurah Adat.
“Mau diapakan basurah adat ini? jangan sampai kegiatan-kegiatan seperti ini mati suri dan ini harus diteruskan ke anak kemenakan,” ajaknya.
Dirinya juga siap memperjuangkan kegiatan basurah adat untuk bisa berkolaborasi denga dinas kebudayaan dan dinas pendidikan di Kota Padang, yang nantinya bisa mendapatkan anggaran dari APBD maupun pokir anggota dewan.
“Mari kita dorong juga agar kegiatan basurah adat masuk dalam APBD, ke depannya kita support lewat pokok pikiran (pokir),” tegas Khalil.
Ia juga menyarankan agar para ninik mamak diundang untuk menjadi pengajar muatan lokal Keminangkabauan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pelestarian budaya dan penguatan karakter generasi muda.
Sementara itu, Wali Kota Padang Fadly Amran menyambut baik kehadiran Organisasi Basurah Adat Minangkabau. Ia menilai kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat identitas budaya dan nilai-nilai luhur adat Minangkabau di tengah tantangan modernisasi.



















































