Untuk diketahui pula, Padang Panjang — yang menurut penelitian Christine Dobbin, antropolog asal Belanda; sudah kota moderen pada 1790 M itu – lebih dulu muncul sebagai kota dagang. Terus, Padang Panjang yang jadi pertigaan jalan raya Padang – Bukittinggi – Solok sejak 1927, dan juga pertigaan jalan kareta api Padang – Sawahlunto – Bukittinggi (mulai 1887), kota ini mulai pula tumbuh-berkembang sebagai kota pelajar.
Berikut, sebagai sentra Industri kulit (samak nabati) dan kerajinan dari kulit, pandai (kerajinan dari) besi, percetakan/penerbit, pabrik kertas, pabrik pecah-belah dan usaha tambang serta industri kapur tohor. Dari berbagai kejayaan masa silam itu, yang masih cukup bertahan itu beberapa saja, di antaranya sebagai kota pelajar dan kota dagang.jym/yet).—




















































