Tour Kerinci-3: Kenapa Kayu Manis & Kopi Kerinci Bisa Mengisi Pasar Eropa?

oleh

Baca Juga : Dari Tour Kerinci; Agribisnis Terbukti Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi

Indikator terjadinya peningkatan ekonomi di Kabupaten Kerinci belakangan menurut Adirozal, tadinya sebelum terjadi musibah Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Kerinci di atas 6%. Pada 2020 ini, jika pun turun jadi sekitar 3,5 %, tapi tidak sampai minus, kata mantan Wakil Walikota Padang Panjang periode 2003-2008 itu.

Perkembangan ekonomi petani tadi juga memicu kegairahan berbagai sektor ekonomi lain di Kerinci yang terkenal dengan Sekepal tanah dari surga itu. Adirozal mencontohkan, petani tadi karena sudah punya uang lebih, belakangan banyak terlihat pembangunan rumah baru, kebanyakan bertingkat. Bahkan di era Covid-19 ini.

Jeruk girga kerinci dengan keliling lingkaran sekitar 30cm
Jeruk girga kerinci dengan keliling lingkaran sekitar 30cm

Dari pembangunan rumah-rumah baru itu juga memicu kesibukan jual-beli pada toko bangunan. Truk keluar masuk menjemput-mengantar bahan bangunan untuk Kerinci. Rumah makan, restoran sampai kedai kopi bertambah pengunjungnya. Begitu juga toko pakaian, meubel, barang elektronik, kendaraan sampai perhiasan.

Kerinci  belakangan, hampir sempurna membuktikan bahwa ekonomi petani memang tahan atas badai krisis ekonomi. Wajar nenek moyang mengingatkan keturunannya; agar mempertahankan sawah-ladang. Di level nasional, pesan senada sudah dituangkan lewat UU No.41/2009 tentang  Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B).

Menarik dibaca