Apabila pelabuhan ini dioperasikan dan berkembang, manfaat ekonominya cukup besar.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Yunus Syaifulhak menjelaskan, pasokan energi listrik Teluk Tapang dapat dipasok dari pembangkit listrik tenaga panas bumi di Mandailing Natal, Sumatera Utara. PLTPB tersebut sudah membor 14 sumur dan sudah siap untuk menggerakkan turbin berkapasitas 60 MW dari 500 MW yang direncanakan.
Tahun ini ditargetkan sudah bisa memproduksi listrik 40 MW. Selain itu juga bisa dengan membangun jaringan listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Agam, ujarnya
Kepala PPPTKEBTKE menambahkan di sekitar Pasaman juga sudah ada perusahaan yang akan mengembangkan PLTPB Cubadak dengan potensi 60 MW dan dan Bonjol dengan kapasitas 200 MW.
Project Management Advisor Badan Litbang ESDM, Syaiful Manan menjelaskan bahwa perlu diperjuangkan revitalisasi aset pelabuhan.
Tahap pertama adalah pembicaraan dengan Dinas Perhubungan terkait pengelolaan aset. Pelabuhan ini sebaiknya dikelola PT Pelindo II dan melibatkan BUMD. Untuk jangka panjang BUMD mendapat transfer teknologi dan diasistensi oleh Pelindo II sehingga bisa independen.