“Pansimas dan Banda Baru serta Banda Usang putus total dihantam longsor saat musibah besar kemarin. Kini airnya mati total, tidak ada sedikit pun yang mengalir,” tegas Amri, Jumat (5/12/2025)
Ia menyebutkan, warga sebenarnya telah berusaha memperbaiki kerusakan tersebut secara gotong royong. Namun medan yang curam dan pipa yang jatuh ke lembah membuat upaya itu mustahil dilakukan hanya dengan tenaga masyarakat.
“Kerusakan ini tidak bisa lagi diperbaiki secara manual. Kami butuh bantuan pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Harus ada alat berat dan tenaga teknis yang khusus untuk membangun ulang jalur yang hancur,” ujarnya.
Di tengah kondisi sulit ini, warga Padang Laring mulai merasa kewalahan. Selain kesulitan mendapatkan air untuk memasak dan mandi, mereka juga mengalami masalah sanitasi. Banyak keluarga hanya mengandalkan air seadanya dari sungai yang sebenarnya tidak lagi layak untuk konsumsi.
Warga berharap pemerintah daerah, termasuk DPRD Padang Pariaman, dapat segera turun tangan. Krisis air ini bukan hanya mengganggu kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengancam keberlangsungan aktivitas ekonomi, terutama pertanian yang menjadi mata pencaharian utama warga.
























































