“Di tahun 2020 turun drastis hingga menjadi 34 juta pelaku usaha. Tahun 2021 ini sudah sangat nyata di lapangan, terjadi peningkatan pengangguran dan penambahan jumlah rakyat miskin baik di kota maupun di desa,” kata Nevi mengingatkan.
Nevi menambahkan, saat ini usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja. Juga, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat.
Dengan serba ketidakpastian kondisi ekonomi negara, proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta dorongan pertumbuhan ekonomi semakin terhambat.
Meskipun pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2021 dilaporkan meningkat, namun itu hanya semu belaka. Karena dibandingkan dengan tahun 2020 yang kondisi negara sangat minus pertumbuhannya.
Membangun jaringan pasar hingga ekspor ujarnya, mesti dapat di rintis. Peran pemerintah akan sangat penting menjadi kunci utama berhasilnya kemajuan para UMKM untuk go internasional.























































