Rahmat Hidayat, salah seorang pelaku industri kreatif, mengungkapkan bahwa bahan seperti styrofoam dan kemasan khusus lebih murah dan mudah didapat di Pulau Jawa. “Karena pasar dan pabrik terkonsentrasi di sana, kita yang di daerah jadi kena biaya logistik tinggi,” katanya.
Sebagai solusi, Muhidi mengajak pelaku UMKM untuk memperkuat silaturahmi dan kolaborasi antar pelaku usaha, termasuk dengan calon investor. Ia juga menekankan pentingnya improvisasi dalam model bisnis dan berbagi sumber daya, seperti bahan baku dan akses pasar.
“UMKM harus mulai membangun usaha berbasis kebersamaan. Cos produksi bisa ditekan jika kita kolaborasi, baik dalam transportasi bahan baku maupun dalam hal pemasaran,” tutupnya. (Rel/Salih)