Padang Panjang dikenal kemudian dengan julukan Kota Serambi Mekah menurut hasil Seminar di Thawalib kota itu pada 2004, diperkirakan muncul dari Masyarakat luar di rentang 1920-1950-an, karena dua faktor. Pertama, karena pertumbuhan dan perkembangan pesantren di kota ini dengan murid yang ramai datang dari berbagai daerah di tanah air dan negeri jiran.
Faktor kedua, adanya gerakan kaum perempuan di kota ini pergi ke Pasar Padang Panjang sebelum waktu Shalat Jumat masuk, mereka mengingatkan kaum laki-laki (dari akil balig hingga dewasa/tua) agar pergi ke Masjid menunaikan Shalat Jumat. Toko/kedai supaya ditutup sementara, kecuali bagi toko/kedai yang ada wanita untuk menjaganya.
Julukan Kota Serambi Mekah atas Padang Panjang itu kemudian dikukuhkan jadi julukan/identitas Kota Padang Panjang lewat sidang istimewa DPRD pada peringatan HUT kota ini 23 Maret 1990 (masa Walikota Achjarli Djalil dengan Ketua DPRD Azmi Dt. Nan Babandiang).




















































