Di luar seminar mencari HJK Padang Panjang itu, sebelumnya informasi terkait catatan capaian prestasi/kejayaan masa silam Kota Padang Panjang yang diketahui dan terpublis ke media, antara lain;
- Pemindahan kegiatan Pasar Padang Panjang dari Sungai Talang, Paninjauan ke Pasar Usang Padang Panjang kini pada 1818 oleh Tuanku Pamansiangan
2. Sektor perehubungan, antara lain;
- Melintasnya jalan raya Padang – Padang Panjang menuju Bukittinggi pada 1827 M
- Jalan kareta api dari pelabuhan laut Teluk Bayur, Kota Padang menuju Lokasi tambang batu bara di Sawahlunto pada pertengahan 1880-an
3. Mulai pertengahan 1880-an, Padang Panjang tampil jadi Ibukota Afdelling membawahi Kabupaten Tanah Datar, Kota Sawahlunto dan Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman.
4. Di sektor Pendidikan, Padang Panjang juga tumbuh sebagai kota pelajar sekitar mulai sekitar 1890-an. Pertumbuhan sebagai kota pelajar itu di awali hadirnya;
- Hadirnya Pusat Studi Islam pola khalaqah di Surau Jambatan Basi (kini Masjid Zuama) Jambatanbasi, Pasar Usang mulai sekitar pertengahan 1880-an.
- Pada 1904 M di Guguk Malintang berdiri Normal School, sekolah guru tertua kedua di Indonesia. Kini bekas kampusnya dipakai oleh SMA Negeri-1 Padang Panjang.
- Pada 1911 M bediri Perguruan Thawalib di Kelurahan Pasa Usang kini oleh Haji Abdul Karim Amrullah (HAKA, ayah dari Buya HAMKA; Haji Abdul Malik Karim Amrullah). Ini pesantren pola klasikal pertama di Asia Tenggara, yang sebelumnya dikenal pola khalaqah. Salah seorang alumninya, Zarkasih Nur, pendiri Pesantren Gontor.
- Pada 1915 M berdiri Diniyah School (juga pola klasikal) oleh Zainudin Labay El Yunusy, kakak kandung dari Rahmah El Yunusiyah.
- Pada 1921 M berdiri Perguruan Thawalib Gunung (pola klasikal) di Padang Panjang Timur kini
- Pada 1923 M berdiri Diniyah Putri oleh Rahmah El Yunusiyah (pola klasikal). Ini pesantren pertama di dunia yang muridnya khusus kaum perempuan.
- Pada 1926 berdiri Perguruan Muhammadiyah (pola klasikal) di Guguk Malintang, Padang Panjang. Salah satu pendirinya Buya HAMKA. Kelak, perguruan ini dikenal dengan sebutan Perguruan Kauman kedua di Indonesia, setelah Kauman di Yogya.
- Pada 1930 berdiri Madrasah Irsyadin Nas (pola klasikal) oleh Syeh Adam BB, ayah dari Boestanoel Arifin Adam (budayawan, pendiri/pimpinan pertama ASKI Padang Panjang, dan mantan Ketua DPRD Kota Padang Panjang).
























































