Menjadi Bagian dari Duta Guru CBP Rupiah: Kiprah Bank Indonesia Sumatera Barat dalam Menanamkan Cinta Bangga Paham pada Rupiah

Oleh: Syilvia Angraini, S.Pd., M.Pd

oleh

SPIRITSUMBAR.COM – Cinta terhadap rupiah bukan sekadar soal mengenal uang sebagai alat tukar. Tetapi juga bagian dari upaya menjaga kedaulatan ekonomi bangsa.

Kesadaran inilah yang terus diperkuat oleh Bank Indonesia. Termasuk melalui program edukatif yang menyentuh langsung dunia pendidikan.

Salah satu kegiatan terbaru yang patut diapresiasi adalah Pemilihan Duta Guru Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP Rupiah) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Sumatera Barat.

Kegiatan ini berlangsung di The Balcone Hotel, Bukittinggi selama dua hari, yaitu pada 26–27 April 2025.

Sebelumnya, ratusan guru dari berbagai daerah di Sumatera Barat mengikuti proses seleksi yang cukup ketat. Dari sekian banyak pendaftar, sejumlah peserta yang terpilih untuk mengikuti kegiatan ini secara langsung. Saya bersyukur dan bangga karena dipercaya menjadi salah satu dari mereka.

Selama kegiatan berlangsung, Bank Indonesia membekali para peserta. Dengan menghadirkan para mentor yang luarbiasa. Untuk menyampaikan materi mendalam tentang CBP Rupiah.

Kami diajak untuk memahami pentingnya mengenali ciri-ciri keaslian rupiah. Menjaga dan memperlakukan rupiah dengan baik. Serta menyadari peran strategis mata uang ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya itu, suasana diskusi, refleksi dan kolaborasi dalam kegiatan ini terasa sangat menginspirasi. Para guru diberi ruang untuk berbagi ide dan inovasi dalam menyebarkan semangat cinta rupiah di sekolah masing-masing.

Bagi saya pribadi, ini adalah momen berharga yang membuka wawasan. Sekaligus memantapkan langkah untuk menjadi agen perubahan.  Dimulai dari ruang kelas hingga ke tengah masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia Sumatera Barat menunjukkan komitmennya dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya rupiah. Melibatkan guru sebagai mitra strategis adalah langkah cerdas. Karena dari sinilah nilai-nilai edukatif tentang cinta, bangga, dan paham rupiah bisa ditanamkan sejak dini kepada generasi muda.

Saya percaya, semangat yang ditanamkan dalam kegiatan ini tidak akan berhenti di Bukittinggi. Kami para peserta akan membawa pulang semangat itu ke daerah masing-masing.

Selanjutnya,  menularkannya lewat pembelajaran, kegiatan sekolah, serta keterlibatan aktif di masyarakat.

Semoga semakin banyak pihak yang mendukung upaya ini. Karena mencintai rupiah bukan hanya tentang ekonomi. Tetapi juga tentang identitas dan harga diri bangsa.

Mari kita jaga dan rawat rupiah, sebagai bentuk cinta kita pada Indonesia. (*)

Menarik dibaca