Korban Galodo Duku Utara, Sudah Tiga Hari Tak Makan Nasi

oleh

Dia meyakini, lantai dua yang masih sekedar dinding bata, tak bakalan terjangkau air. “Jika lantai 2 ini dapat, berarti semua kawasan sudah tenggelam,” ujarnya menceritakan kembali keyakinannya.

Ternyata, harapannya meleset. Tinggi debit diluar prediksinya. Lantai 2 yang masih belum bisa dikatakan layak huni itu, juga dijamah air bercampur tanah.

“Rumah ini berbunyi bunyi seakan juga akan terbawa arus. Apalagi, suasana gelap gulita. Saat suasana sudah mulai tenang, kami hanya bisa pasrah. Karena dinding depan dan belakang sudah tidak ada lagi. Termasuk semua peralatan dan perabotan, raib tanpa sisa,” ujarnya.

Darmilis merasa bersyukur. Karena, diantara kendaraan yang terjebak salah satunya pedagang roti.

“Dia menolong membersihkan rumah dari timbunan lumpur. Bahkan, dia juga memberi roti untuk kami. Roti itulah, yang kami gunakan untuk mengganjal perut sampai sore ini,” ujarnya.

Dia berujar, roti itulah sebagai penyambung hidup selama 3 hari. Karena, mereka tidak lagi punya beras dan alat memasak.

Menarik dibaca