Ditegaskan Alex, kader PDI Perjuangan di semua tingkatan kepengurusan, akan selalu tegak lurus dengan perintah Ibu Megawati Sukarnoputri, walau ada pihak-pihak yang terus memprovokasi.
“Insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan saat aksi unjuk rasa penolakan atas RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di Gedung DPR RI, Rabu (25/6/2020) lalu, tak akan menghentikan langkah kader untuk selalu bersama-sama rakyat terlebih di masa wabah corona ini,” tegas Alex.
“Walau masih dalam situasi pandemi Covid19, Bulan Bung Karno yang jatuh pada 1 Juni ini akan terus dihiasi dengan berbagai kegiatan bakti sosial, baik oleh pengurus di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota atau kader secara pribadi-pribadi,” tambah Alex.
Dikatakan Alex, PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekwensi dikuyo-kuyo, dipecah belah dan puncaknya penyerangan kantor partai pada 27 Juli 1996.
Peristiwa ini kemudian dikenal dengan istilah Kudatuli (akronim dari Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) atau Peristiwa Sabtu Kelabu (karena memang kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu) yang akhirnya melahirkan partai baru, PDI Perjuangan.























































