Selain itu, Muhidi menilai penguatan ekspor juga memiliki kaitan langsung dengan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan menumbuhkan ekspor dan mendorong UMKM naik kelas, Sumbar dapat mengantisipasi berkurangnya Dana Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat.
“Salah satu cara menghadapi kendala fiskal daerah adalah memperkuat basis ekonomi lokal. Ketika UMKM naik kelas dan ekspor meningkat, otomatis PAD kita akan tumbuh. Ini bagian dari transformasi ekonomi daerah yang harus kita kawal bersama,” jelasnya.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pihak agar menjadikan momentum Sumbar Expo 2025 sebagai gerakan kolektif menuju Sumbar yang lebih produktif dan berdaya saing global.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat. Mari kita jaga semangat ini agar ekonomi Sumatera Barat terus bergerak maju,” tutup Muhidi.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyambut baik pelaksanaan Sumbar Expo 2025 sebagai langkah konkret dalam memperkuat ekonomi daerah berbasis komoditas ekspor. Ia menilai kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa Sumbar siap menjadi pemain utama dalam perdagangan global.























































