“Jangan pernah memutus silaturahmi. Dalam organisasi, semua potensi harus dirangkul. Kepemimpinan itu menyatukan, bukan memecah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mendorong generasi muda untuk membekali diri dengan kecakapan bahasa asing seperti Bahasa Inggris atau Jerman, sebagai modal menghadapi dunia yang kian terbuka.
“Pemimpin masa depan harus cerdas, religius, berbudaya, dan mampu beradaptasi secara global. Jangan lupa, peran orang tua juga sangat besar dalam mendukung kesuksesan anak-anaknya,” pungkas Muhidi. (Rel/Salih)