Selain itu katanya, banyak warga kehilangan peralatan rumah tangga, termasuk alat memasak, sehingga kesulitan untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari.
Karena itu, ia meminta agar bantuan dari pihak ketiga diarahkan pada kebutuhan dasar masyarakat.
“Banyak warga sudah bekerja kembali. Tapi mereka kesulitan mengganti barang-barang penting yang hilang. Jadi kalau ada bantuan, fokuskan pada perlengkapan rumah tangga agar mereka bisa bangkit,” tegasnya.

Terkait hunian, Muharlion menyebut sejumlah warga Pauh dan SDN 02 di Koto Tangah masih belum memiliki tempat tinggal sementara.
Ia menilai, pembagian zona perlu dilakukan agar masyarakat dapat memahami kondisi riil layanan PDAM.
“Wilayah yang sudah bisa dialiri air silakan dinormalkan kembali. Tapi untuk yang belum memungkinkan harus ditetapkan sebagai zona merah. Yang paling parah kan di wilayah utara. Kalau debit hanya 210 liter per detik dari kebutuhan 600 liter per detik, maka mobil tangki harus diperbanyak,” jelasnya.



















































