Padang Pariaman, SPIRITSUMBAR.COM – Surau Kandih Sungai Sariak, Malai V Suku, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tak mampu lagi menampung jamaah dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 H, pada Senin, 31 Maret 2025.
Para jamaah Idul Fitri yang berharap menggapai kemenangan ini rela mendirikan shalat id di jalan secara berdesakan.
Ramainya jamaah Idul Fitri, lantaran banyaknya perantau yang telah berada di kampung halaman. Mereka berbaur dengan mereka yang ada di kampung halaman.
Bagi pengurus, ini tentu juga menjadi momentum untuk pengembangan Surau Kandih ke depan. Kehadiran jamah dari kampung halaman dan para perantau menjadi motivasi untuk memperluas surau kebanggaan masyarakat tersebut.
“Alhamdulillah sumbangan infak yang terkumpul dari jamaah untuk Surau Kandih baik yang dari rantau maupun yang dari ranah (kampung) sebanyak Rp 27 juta lebih,” ujar pengurus.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batang Gasan Heri Yudiansyah, S.Ag, MA yang bertindak sebagai khatib menyampaikan pentingnya menindaklanjuti hasil Ramadhan.
“Bahkan, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat pernah menangis di akhir Ramadhan. Lantaran bulan yang penuh berkah, Rahmah maghfirah, bakal pergi,” ujarnya.
Dia berharap semua jamaah mendapatkan Lailatul Qadar. Yakni, Ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan berlanjut pada 11 bulan ke depannya. Hal ini diawali dengan puasa sunat 6 hari di bulan Syawal.
Selanjutnya di sampaikan harta yang kita berikan baik dalam bentuk zakat, infak dan sedekah yang kita berikan akan mendatangkan pahala dan manfaat dari ummat yang lainnya.
Ada 3 doa Malaikat Jibril dan diminta nabi Muhammad SAW untuk mengaminkannya.
Pertama, jangan diterima ibadah anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya.
Kedua, jangan terima ibadah istri yang durhaka kepada suaminya.
Ketiga, jangan terima amal ibadah dari rumah tangga yang tidak berhubungan baik dengan tetangganya. (Feri F)
Komentar