Hidup Memiriskan, Ibu Muda Ini Nekad Maling Cabe

oleh

Kapolres dan Dandim terlihat prihatin ketika mengamati kondisi gubuk Santi dan keluarganya. Menghuni gubuk reot beratapkan kain terpal yang terbuat dari plastik, berdinding  bambu serta berlantaikan tanah, tanpa dialiri penerangan listrik, dihuni 10 orang dari 3 kepala keluarga yang tak satupun menerima jatah raskin dari pemerintah dan tak mendapatkan jaminan kesehatan (KIS).

Santi mengakui setiap hari tidur di kamar berukuran 1,5 x 1,5 meter ini dan menyampaikan bahwa suaminya jarang pulang ke rumah, dan orang tuanya pun hanya “tukang panjek karambia” (menerima jasa ambil buah kelapa) mengunakan jasa beruk.

“Biarlah pak kalau saya harus dihukum, mau diapakan lagi, memang betul saya berniat mengambil cabe-nya pak Yusa, namun hanya untuk teman nasi pak, karena uang saya saat itu memang sedang tidak ada untuk membelinya, walau sebenarnya cabe itu tak jadi saya bawa pulang” tutur Santi sambil tertunduk.

Sesaat Kapolres dan Dandim terdiam mendengar penjelasan Santi. “Upaya mediasi telah coba dengan pelapor beberapa kali, bahkan saya secara pribadi ingin menganti kerugian cabe yang tidak jadi diambil oleh Santi melalui anggota Polsek, namun ia (Yusa) tak menerima uang ganti rugi tersebut dan bersikeras untuk menempuh upaya hukum positif,” sampai AKBP Irfa.

Menarik dibaca