“Contohnya, semester sekarang belajar menyangkut materi seni rupa, semester depan pilih lagi seni lainnya. Sebab kalau dalam satu semester itu diajarkan empat muatan maka siswa akan mengalami kesulitan dan bingung. Hal itu berpatok dengan kurikulumnya”urai dia.
Ia mengatakan adapun metode pembelajaran yang bisa disesuaikan adalah proses pembelajaran seni dengan pendekatan scientifik.
Dalam hal ini, siswa mengamati fenomena dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengucap dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah).
Sedangkan Fenomena merupakan kejadian/keadaan alam( Ipa), peristiwa atau situasi sosial, interaksi komunikasi verbal (bahasa) yang sesuai dengan ke khasan mata pelajaran dan kompetensi yang dipelajari.
Nasirwan menyatakan agar para guru seni memiliki semangat yang tinggi dan tidak merasa rendah diri, walapun materi pelajarannya tidak masuk dalam ujian nasional. “Tapi percayalah, Menjadi guru seni itu membawa kita kemana-mana. Apalagi kalau ada diundang dengan prestasi yang pernah diraih”ulasnya.