“Kita harus fokus melaksanakan hal ini, dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta kabupaten dan kota lainnya,” ulas Noval Wiska.
Hak senada juga disampaikan ketua FJKIP Gusriyono, dimana workshop merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan operator daerah. “Sehingga dapat memahami jurnalis, ITE dan membuat laporan lainnya berkaitan dengan keterbukaan,” ujarnya.
Persiapan pemantapan berlangsung alot, namun tetap rileks, dan menghasilkan berbagai masukan positif, sehingga merangsang dan memotivasi anggota untuk bisa beraktifitas positif.
“Yang penting bagaimana kita semua bisa bergerak dengan baik, sehingga semua bisa bersama-sama menjadikan program ini berjalan dengan baik, dengan berbagai inovasi dan strategi,” tambah Almudazir.
Kegiatan workshop yang berkelanjutan ini didukung secara total KI Sumbar. Dibuktikan dengan selalu hadirnya pimpinan KI Sumbar, baik Ketua Noval Wiska maupun wakil ketua Adrian Tuswandi, sehingga optimistis FJKIP semakin kuat.(fjkip)























































