Ekonomi Sumbar Butuh Sentuhan Budaya

oleh

Serta juga membudayakan juga kondisi penanganan covid 19 dengan menjaga kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan pola hidup bersih cuci tangan pakai sabun tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya yang ada sebelumnya,” ujarnya.

Nasrul Abit menyatakan, orang minang itu egaliter, bahwa ia tidak mau menyambah-nyambah, mereka kritis tidak bisa menerima saja, mesti punya argumentasi yang logika dala, kecerdasan berpikir.

“Ada penilai sinyalamen anak-anak muda kita tidak kenal lagi budaya minang, akan tetapi setelah dilakukan penilai waktu lomba kita salah menilai, anak-anak muda kita itu memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam adat istiadat dan adat yang diadatkan. Tahu jo nan ampek , tahu jo rukun 13, kato malereng, kato mandaki, kato mandata,” ujarnya.



“Namun mungkin ada beberapa anak muda kita yang memang kurang paham dan taktahu, termasuk ungkapan kepada anak gadih minang, apakah bisa menjahit, menyulam dan memasak. Hal ini mungkin menjadi pendalaman nilai-nilai budaya tersebut sehingga budaya minang itu ada dalam pribadi masyarakatnya setiap generasi,” ungkapnya.

Menarik dibaca