
Video mesum yang bikin heboh masyarakat Solok Selatan beredar luas di media sosial
video mesum yang bikin heboh masyarakat Solok Selatan beredar luas di media sosialSungai Pagu, SpiritSumbar.com – Dunia pendidikan kembali dapat tamparan. Video mesum yang diduga dilakukan oknum guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di daerah terpencil Lubuk Ulang Aling Kecamatan Sangir Batanghari, membuat wajah pendidikan di Solok Selatan tercoreng.
Tragisnya, tamparan semakin hebat lantaran, seorang oknum guru wanita di SD Kampung Terandam Kecamatan Sungaipagu Solok Selatan bernisial RY, diduga telah menjalin hubungan intim alias selingkuh dengan salah seorang guru honorer di SD yang sama berintial B. selain itu juga bersama A
Masalah ini telah menjadi buah bibir dan gunjingan tak sedap ditengah- tengah masyarakat setempat, karena foto-fotonya juga telah beredar luas di media sosial.
Namun, ketika yang bersangkutan dipanggil dan diperiksa oleh Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sungaipagu, Novriadi Amela, si Janda bahenol ini membantahnya, Sayangnya, bau busuk ini telah menyebar ke tengah masyarakat. Hal ini diperkuat dari foto-foto RY yang sering berduaan dengan guru honorer B dan A,
Bahkan ke wartawan media ini juga masuk SMS ada orang lain yang menanyai RY terkait dengan perselingkuhan itu Dari isi pesan singkat ini, diketahui RY mengaku bahwa dia memang berselingkuh dengan banyak orang. “ Jan baduto jolai, akui jo lah kata seorang seseorang dalam pesan singkat tersebut, kemudian EY mengakuinya terus terang, dulu yo jo pak anu, tapi kini jo pak A dan pak B, jawaban RY
Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan melalui Kabid keguruan, Ridwan, mengaku telah mendapat informasi tentang perselingkuhan guru tersebut, Namun mantan kepala SMK 1 Solok Selatan itu mengaku belum menerima laporan hasil pemeriksaan Kepala UPTD Kecamatan Sungaipagu.
Ridwan berjanji akan menelusuri masalah ini ke lapangan, bila ternyata benar, pihaknya tidak segan- segan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku, karena hal ini tidak saja merusak dunia pendidikan di Solok Selatan, akan tetapi juga merusak nama daerah, tegas Ridwan.
AJ