Dari Flipper’s Marenten-7 di Jakarta: Perantau Bersatu Untuk Membantu Pembangunan di Pabasko

oleh

Selain keterbatasan lahan, persoalan lain yang dihadapi oleh Kota Padang Panjang seperti angka kemiskinan sekitar 5,3 %, pengangguran 4,7 %), Lansia terlantar 1.00-san orang, rumah tidak layak huni  320 unit (data Dinas Perkin-LH 2024), daya tampung sampah di TPA Sampah Sungai Andok over kapasitas sejak 2021, dan soal areal parkir di Pasar Pusat yang sangat terbatas.

Sebagian dari persoalan yang dihadapi oleh Kota Padang Panjang itu diduga ada yang bisa dibantu mencarikan solusinya lewat potensi swadaya perantau. Sebab, dari pantauan Spiritsumbar selama ini, cukup banyak kegiatan pembangunan di Padang Panjang, seperti masjid, mushalla, gedung asrama sekolah/pesantren, dibantu pembangunannya oleh swadaya perantau.

Contoh, pembangunan masjid megah 2 lantai di SMA Negeri-1 Padang Panjang lewat swadaya, yang sebagiannya dari alumninya di rantau.(jym/yet).–

Menarik dibaca