Tapi upaya mewujudkan Kerjasama joint planning itu tidak kunjung terwujud hingga kini (tahun 2025). Gagasan joint planning dengan Pemkab Tanah Datar muncul, karena dari hasil studi banding DPRD Kota Padang Panjang ke Kota Yogya, pola itu terbukti bisa jadi solusi mengatasi ketebatasan lahan dan saling menguntungkan bagi kedua daerah.
Di Yogya, salah satu contoh buah manis dari joint planning itu, Kampus UGM Yogya berhasil dikembangkan ke Kabupaten Seleman, dan Kampus ISI Yogya ke Kabupaten Bantul. Di sisi Slemen dan Bantul, ekonomi mereka berkembang pesat, karena Mahasiswa, dosen/pegawai dan pengunjung lain ramai sewa rumah/hotel, belanja kuliner, sembako, pakaian, transportasi, aneka produk kerajinan dan lainnya.
Kebutuhan joint planning bagi Kota Padang Panjang dengan Tanah Datar sebagai upaya mengatasi keterbatasan lahan untuk pengembangan kampus pendidikan, dunia usaha dan pemukiman. Sebab, sisa lahan kosong di kota ini yang bisa/layak untuk bangunan gedung/perumahan sedikit, itu pun dominan sawah (sekitar 500 Ha), lainnya tegalan juga sedikit (yang sebagiannya masuk area RTH, tepi sungai, tepi jalan raya, tepi rel KA dan tepi ngarai).
























































