Bangunan Hancur 25 Murid TK PAUD Terpaksa Belajar di Masjid

oleh

Sebelumnya, 25 peserta didik itu akan ditempatkan pada rumah penduduk sekitar. Namun mengingat serta menimbang untuk kenyamanan beberapa waktu ke depan, akhirnya menjadikan tempat ibadah sebagai pilihan lebih tepat untuk sementara waktu.

“Kami tidak mau anak-anak kita ini, terhenti proses belajar mengajarnya, ya.. walau bagaimanapun dengan beberapa opsi tempat. Mesjid baiturahim ini adalah pilihan terakhir untuk meneruskan kegiatan mendidik. Sebelumnya sempat kita mau pakai rumah warga. Tapi rasanya tidak mungkin, sebab itu akan dapat menggangu kegiatan rumah tangganya. Untuk sementara waktu biarlah kami lakukan mengajar anak-anak di tempat sarana ibadah” terang Sriwahyuningsi, salah seorang guru TK dimana anaknya juga ikut menjadi korban dari 3 korban kritis akibat bencana roboh bangunan lembaga pendidikan tersebut, yang kini masih dirawat jalan setalah dirujuk dari RS M. Jamil Padang.

Dua orang guru itu, berharap agar pemerintah daerah melalui dinas terkait segera memberikan kepedulian tentang bangunan yang porak poranda diterjang pohon besar beberapa waktu lalu. dikatakan, jika mereka terus menerus menggunakan mesjid untuk mendidik anak-anak maka sama halnya kepedulian terhadap dunia pendidikan khusus TK Paud RA. Jabal Nur seperti diambang kelengahan dan pengabaian.

Menarik dibaca