Padang, SPIRITSUMBAR.com —Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI)/ Musyawarah Perwakilan Rakyat (MPR) RI, Dr. Alirman Sori, SH, M.Hum MH. bersama dengan DPD Gerakan Anti Narkoba (Granat) Sumbar gelar kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan MPR RI di Aula kantor Gubernur Sumbar Sabtu (22/9/2024).
Selain anggota dan pengurus Granat, kegiatan juga menghadirkan pala pelajar SMA/SMK, mahasiswa dan umum. Kegiatan yang dipandu Al Imran Pemred Valoranews menghadirkan narasumber Alirman Sori, Fajar Rusvan dan Akademisi Sejarah Universitas Negeri Padang.
Alirman Sori dalam pemaparannya mengatakan banyak saat ini dari generasi muda sudah mulai tidak meresapi nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
“Ini merupakan sebuah tugas, lantaran anak muda saat ini sudah tidak mendapatkan pengetahuan seperti kita dulunya mempelajari pendidikan moral Pancasila. Dalam kasus ini mereka tidak salah. Namun yang salah saat ini adalah para pemangku kepentingan dalam memberikan pendidikan moral Pancasila yang bersikan attitude dan sebagainya,”Katanya.
Ia mengatakan jika hal ini dibiarkan akan mengancam keberlangsungan hidup anak-anak muda yang tentunya juga dapat mengancam masa depan bangsa. Alirman Sori juga menyoti persoalan kekerasan remaja yang terjadi masif belakangan ini.
Ia mengatakan mendorong terkait pembahasan undang-undang yang berkaitan dengan kekerasan yang dilakukan oleh anak dibawah umur. “Kalau kita maknai secara hukum mereka tidak bisa lepas dari jeratan hukum, kalaupun ia dibawah umur harus dihukum meski sifatnya pembinaan. Jika pelakunya anak kecil kalau bisa hukum meluas menjangkau orangtuanya karena ia memiliki anak yang harus ia bina,” tuturnya.
Sementara itu ketua DPD Granat Sumbar Fajar Rusvan dalam kegiatan tersebut juga mengingatkan akan bahaya narkotika yang dapat mempengaruhi generasi penerus yang ada di Sumbar.
“Hari ini kalau kondisi di Sumbar sudah sama-sama tahu bagaimana daya rusak terkait dengan narkotika. Untuk itu bagaimana kita lakukan semasive mungkin sosialisasi akan bahayanya narkotika hingga setiap media visual difasilitas umum,” ucapnya.
Ia juga melihat adanya kolerasi narkotika dengan tingkah kebrutalan remaja yang saat ini menjadi perhatian terlebih dikota Padang dimana banyaknya aksi-aksi kebrutalan para remaja melalui tawuran.
“Karena salah satu efek dari narkotika adalah membuat orang merasa percaya diri berlebihan, itu yang digunakan aktualisasi diri mereka. Tetap harus kita cek bahkan yang terakhir pelaku pembunuhan Nia merupakan residivis narkotika. Untuk itu kita harapkan setiap para pelaku tawuran yang diamankan harus di cek,” ujarnya.(Salih)