Materi yang diberikan mencakup pentingnya bela negara, simulasi sidang kebangsaan, latihan baris-berbaris, hingga outbound yang disisipkan nilai karakter kebangsaan.
Deretan pemateri yang dihadirkan pun berasal dari kalangan berpengaruh dan kompeten, mulai dari Kesbangpol, TNI, hingga akademisi.
“Kita hidup di era teknologi dan kecerdasan buatan, tapi nasionalisme tak boleh ditinggalkan. Pendidikan karakter harus sejalan dengan inovasi. Ini bukan soal melawan zaman, tapi membekali generasi muda agar tak hanyut di dalamnya,” tegas Agus.
Ia juga menyitir nama-nama tokoh asal Ranah Minang seperti Mohammad Hatta, Tan Malaka, Buya Hamka, dan lainnya sebagai pengingat bahwa peran Minangkabau dalam sejarah kebangsaan tidak kecil, dan sudah seharusnya diteruskan oleh generasi kini.
Pelatihan ini menjadi gambaran bahwa pembinaan karakter dan nasionalisme tak boleh ditunda.
Dalam langkah ini, Agus Syahdeman menunjukkan bahwa seorang wakil rakyat harus hadir, memberi solusi, dan meninggalkan jejak.